Senin, 21 Januari 2013

tugas pemilihan jurusan dengan metode AHP


Agung Saputro             A12.2009.03780


1.                   LATAR BELAKANG MASALAH
Penentuan pemilihan jurusan untuk siswa / siswi di sekolah menengah atas masih secara manual, sehingga belum memberikan kontribusi yang lebih baik pada sekolah baik guru maupun siswa / siswi di sekolah tersebut, untuk itulah diperlukan suatu sistem baru yang dapat memberikan kemudahan prosedur, tata kerja, efisien dan efektif.
        PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dibangun suatu sistem yang dapat memudahkan dan menyederhanakan pekerjaan dalam pengambilan keputusan (Decision making) oleh SMA di kota Semarang dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung secara obyektif untuk menentukan jurusan yang tepat untuk siswa-siswi SMA 
          TUJUAN
Untuk mempermudah pengambilan keputusan penentuan jurusan siswa-siswi SMA di kota Semarang, sehingga dapat membantu SMA tersebut umumnya dan khususnya bagi guru, dan siswa di sekolah tersebut dalam menentukan jurusan yang tepat untuk siswa-siswi SMA sesuai 

Kriteria
1.      Minat         : Dilihat dari data hasil bimbingan konseling para siswa / siswi.
2.      Psikotes     : Dilihat dari hasil psikotes para siswa / siswi.
3.      Nilai          : Dilihat dari hasil Raport siswa / siswi.
Identifikasi Proses
Adapun proses-proses yang ada dalam SPK Penentuan Jurusan SMA sebagai berikut:
1. Menginputkan data siswa
2. Proses mengambil nilai raport dari Sistem Informasi Akademik yang sudah disediakan sekolah
3. Mengisi soal-soal psikotes.
4. Mengisi form minat jurusan 

Identifikasi Objek

Objek yang terdapat dalam aplikasi ini hanya satu yaitu Siswa

        I.            PERMODELAN
Dalam menyelesaikan persoalan dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami antara lain :
1.      Decomposition
Pengertian decomposition adalah memecahkan atau membagi problema yang utuh menjadi unsur-unsurnya ke bentuk hierarki proses pengambilan keputusan, dimana setiap unsur atau elemen saling berhubungan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan dilakukan terhadap unsur-unsur sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan yang hendak dipecahkan. Struktur hierarki keputusan tersebut dapat dikategorikan sebagaiComplete dan Incomplete. Suatu hierarki keputusan disebut Complete jika semua elemen pada suatu tingkat berikutnya, sementara hierarki keputusan Incompletekebalikan dari hierarki yang complete yakni tidak semua unsur pada masing-masing jenjang mempunyai hubungan. 
1.       Penilaian Komparasi (Comparative Judgement)
Comparative Judgement dilakukan dengan penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkatan diatasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP karena akan berpengaruh terhadap urutan prioritas dari elemen-elemennya.
2.       Penentuan Prioritas (Synthesis of Priority)
Synthesis of Priority dilakukan dengan menggunakan eigen vector method untuk mendapatkan bobot relatif bagi unsur-unsur pengambilan keputusan. Untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat.
3.        Konsistensi Logis (Logical Consistency)
Logical Consistency merupakan karakteristik penting AHP. Hal ini dicapai dengan mengagregasikan seluruh eigen vector eigen vector yang diperoleh dari berbagai tingkatan hierarki dan selanjutnya diperoleh suatu vector composite timbang yang dihasilkan urutan pengambilan keputusan.







tugas spk genap